Kamis, 25 Juli 2013

Tips Mendaki Gunung untuk Pendaki Pemula

Tips mendaki gunung berikut buat para pendaki pemula. Meskipun buat para pendaki yang sudah terbiasa mendaki gunung tidak ada salahnya untuk mengikuti tips-tips berikut. Inti dari kegiatan pendakian gunung untuk menikmati dan mensyukuri keindahan alam tanpa merusak dan menyakiti gunung itu sendiri dan diri sendiri sebagai pendaki. Saya biasa menyebutkannya sebagai menikmati tanpa menyakiti.
Mendaki gunung merupakan salah satu hobi yang kian hari kian marak dan banyak digemari.Kegiatan pendakian gunung, sebagaimana kegiatan di alam bebas lainnya, selalu penuh petulangan yang menantang, bahkan terkadang ekstrim.
Lantaran itu, dalam melakukan pendakian gunung, seorang pendaki musti melakukan persiapan yang matang. Jangan sampai kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman dan kepuasan diri ini berakibat yang merugikan buat diri pendaki dan alam (lingkungan hidup). Tips-tips mendaki gunung buat pendaki pemula berikut mungkin sedikit membantu persiapan pendakian gunung tersebut.
Tips Mendaki Gunung untuk Pemula. Untuk mendaki gunung, beberapa hal (tips) yang harus diperhatikan antara lain:
  • Perencanaan pendakian
Tips pertama adalah melakukan perencanaan pendakian dengan matang. Pemilihan lokasi, rute pendakian, kondisi cuaca, jumlah pendaki, jangka waktu, akan mempengaruhi perbekalan dan peralatan yang musti dipersiapkan. Jangan lupa untuk mendapatkan ijin resmi dari pihak-pihak terkait (termasuk orang tua atau pacar).
  • Kesiapan fisik dan mental
Tips selanjutnya adalah mempersiapkan fisik dan mental seperti dengan melakukan olah raga secara rutin.
  • Penguasaan medan dan rute
Penguasaan medan dan rute merupakan sebuah hal yang sangat penting. Paling tidak dalam satu kelompok pendakian gunung musti ada lebih dari satu orang yang benar-benar telah menguasai medan dan hapal rute pendakian.
  • Perlengkapan yang mencukupi tapi tidak memberatkan
Membawa perlengkapan yang mencukupi merupakan tips selanjutnya. Perlengkapan hendaknya disesuaikan dengan lokasi, rute, jangka waktu, jumlah pendaki dan kondisi cuaca. Namun beberapa peralatan yang sangat penting diantaranya; tas rangsel khusus pendaki (carrier), sepatu trekking, jaket, jas hujan, matras, sleeping bag (kantong tidur), baju ganti, senter dan alat penerangan, korek api, tenda, kantong plastik, kompor dan peralatan masak mini, alat komunikasi (seperti hape), tempat air, dan peralatan survival dan obat-obatan.
MERAPI
Tips dalam memasukkan peralatan dalam carrier (tas rangsel) hendaknya dengan komposisi barang yang paling berat di posisi atas sedangkan barang yang lebih ringan di bagian bawah. Pengaturan ini berguna agar pada saat ransel digunakan, beban terberat berada di pundak, bukan di pinggang hingga memudahkan kaki melangkah saat pendakian gunung
Barang-barang bawaan sbelum dimasukkan tas dibungkus dahulu dengan menggunakan kantong plastik. Tips ini untuk mencegah barang menjadi basah (berfungsi sebagai lapisan anti air) atau tercampur dengan peralatan atau pakaian kotor dan basah yang telah dipergunakan.
  • Bahan makanan yang mencukupi
Tips membawa makanan dalam mendaki gunung juga penting. Bawalah makanan yang ringan, ringkas namun cukup mengandung kalori. Juga bahan makanan yang cepat dimasak. Jangan membawa dan mengonsumsi minuman beralkohol karena meskipun hangat namun minuman beralkohol dapat memicu pecahnya kapiler darah karena terlalu cepatnya kapiler darah memuai dalam tubuh.
  • Memperoleh izin dan melapor pada Pos Pendakian
Sebelum pendakian dilakukan musti melapor dan memperoleh izin dari pihak-pihak terkait terutama di Pos Pendakian. Di pos pendakian ini, isilah buku tamu dengan mencantumkan lama pendakian, alamat lengkap dan nomor telepon keluarga atau teman yang dapat dihubungi bila terjadi musibah di gunung. Setelah kembali (turun) dari mendaki gunung jangan lupa untuk melapor kembali ke Pos Pendakian.
  • Tidak merusak alam
Menikmati keindahan alam tanpa merusak atau menyakiti alam tentu akan semakin indah. Karena itu selama pendakian hindari perbuatan-perbuatan yang dapat merusak keindahan dan keseimbangan alam seperti melakukan aksi coret-coret (vandal), menebang tumbuhan sembarangan, menangkap hewan, memetik bunga (seperti edelweisl ), maupun membuang sampak nonorganik.
Sampah, terutama sampah plastik yang dihasilkan selama pendakian hendaknya dikumpulkan dalam kantong plastik dan dibawa turun gunung dan dibuang di tempat sampah di Pos Pendakian. Tips ini sesuai dengan semboyan yang biasanya dipegang oleh pencinta alam; jangan pernah meninggalkan apapun di gunung kecuali tapak kaki dan kenangan.
Jika selesai menyalakan api unggun, matikan hingga betul-betul padam termasuk bara apinya dengan menyiram air atau menutupnya dengan tanah. Juga ketika membuang putung rokok, matikan dulu bara apinya. Ini untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan
Dengan melakukan tips-tips mendaki gunung di atas, pendakian yang dilakukan meskipun oleh pemula dapat terlaksana sesuai harapan dan terhindarkan dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersesat ataupun terkena hipotermia. Karena pada prinsipnya, sebuah pendakian gunung bukanlah sekedar untuk mencapai puncak gunung belaka, namun juga musti mampu kembali pulang.

Mengenal Survival

Survival merupakan kemampuan untuk bertahan hidup di dalam kondisi apapun. Survival juga bisa diartikan sebagai teknik dalam menghadapi berbagai ancaman yang mengancam keselamatan diri. Di kalangan penggiat out bond survival dimaknai sebagai kemampuan dan teknik bertahan terhadap kondisi yang membahayakan kelangsungan hidup yang terjadi di alam terbuka dengan mempergunakan perlengkapan seadanya. Pelaku dari survival sendiri disebut survivor.
Kemampuan bertahan hidup (survival) ini sangat penting dikuasai oleh setiap orang yang sering beraktifitas di alam bebas seperti pecinta alam dan pendaki gunung. Dengan memahami prinsip dasar survival, seorang survivor diharapkan mampu mempersiapkan diri (penguasaan medan, peralatan, dan teknik) dan mampu mengambil tindakan yang tepat.
Berdasarkan jenis medannya, Survival dapat dikategorikan menjadi 4 jenis yaitu:
  1. Survival di hutan (Jungle Survival)
  2. Survival di laut (Sea Survival)
  3. Survival di padang pasir (Desert Survival)
  4. Survival di dareah kutub (Antartic Survival)
Namun jika dilihat berdasarkan kondisi alam di indonesia, survival bisa juga mencakup kemampuan bertahan terhadap medan hutan belantara, rawa, sungai, padang ilalang, gunung berapi, dsb. Dari masing-masing medan tersebut diperlukan persiapan dan penanganan yang kadang berbeda.
Ketika menghadapi kondisi yang menuntut untuk survival yang terpenting adalah tidak perlu panik. Hal ini biasanya di rumuskan dengan istilah “STOP” yang terdiri atas:
  • S : Seating (berhenti)
  • T : Thingking (berpikirlah)
  • O : Observe (amati keadaan sekitar)
  • P : Planning (buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan)
Sikap tidak panik ini sangat penting sehingga seorang survivor mampu menggunakan lima elemen dasar dalam survival dengan baik. Kemampuan memanfaatkan kelima elemen ini akan sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu survival. Kelima elemen dasar itu adalah: api, pelindung, sinyal, makanan dan minuman, dan pertolongan pertama.
  • Api
Api mempunyai peranan yang sangat penting dalam survival karena berfungsi sebagai penghangat tubuh (ketika malam), menghalau binatang buas, penerangan, memberikan sinyal bahaya dan untuk memasak makanan dan minuman.
Untuk menciptakan api bisa menggunakan dua cara yaitu dengan pemakaian alat (korek api) dan dengan cara alami. Karenanya sangat penting bagi seorang yang berada di alam bebas untuk selalu membawa korek api yang tahan air atau menyimpannya di tempat yang tahan air. Sedangkan untuk cara kedua, membuat api dengan cara alami salah satunya adalah dengan batu dan kayu kering yang tentunya membutuhkan keahlian khusus yang di dapat lewat latihan.
Yang perlu diingat, untuk menciptakan panas, ternyata api kecil mampu memberikan kehangatan yang lebih dibanding api besar. Untuk membuat api, bisa mencari potongan-potongan kayu. Kumpulkan secukupnya kemudian berilah sedikit minyak atau bahan lain yang mudah terbakar (plastik atau kertas) untuk memulai pembakaran.
  • Pelindung
Pelindung diartikan sebagai apa pun yang mampu melindungi tubuh dari sengatan matahari, dingin, angin hujan atau pun salju. Baju adalah pelindung pertama tubuh. Pakailah baju yang sesuai dengan kondisi lingkungan. Jika panas gunakan baju yang tipis. Sebaliknya jika cuaca sedang dingin pakailah baju tebal (hangat). Kenakan jas hujan bila turun hujan.
Selain baju, jika harus berdiam cukup lama di tempat dengan temperatur dingin atau sewaktu malam hari diperlukan bivouc atau tenda baik yang telah dipersiapkan dari rumah maupun mempergunakan bahan-bahan dari alam seperti gua, ranting pohon, dedaunan dan lain sebagainya.
  • Sinyal
Sinyal yang dimaksudkan di sini adalah segala sesuatu yang bisa dijadikan alat untuk meminta pertolongan atau memberitahukan kondisi dan lokasi kita. Alat yang dapat digunakan seperti api, cermin, lampu senter, bendera. Ada berbagai cara yang bisa dipakai untuk memberikan sinyal. Jika ingin memanfaatkan api untuk sinyal maka berhati-hatilah jangan sampai terjadi kebakaran. Gunakan sinyal cermin jika melihat pesawat atau orang pada jarak yang cukup jauh. Sedangkan bila malam tiba bisa menggunakan lampu senter untuk memberi sinyal. Atau bisa pula meminta perhatian dengan cara membuat asap dengan pembakaran. Selain itu, batu, balok atau kain yang berwarna mencolok bisa juga dimanfaatkan untuk memberikan sinyal.
  • Makanan dan minuman
Makanan dan minuman adalah hal vital. Karena itu, Anda harus pandai memanfaatkan persediaan air dan minuman yang sangat terbatas. Cobalah minum jika sedang haus atau sore hari. Pasalnya, manusia bisa hidup selama tiga hari lebih tanpa air. Selain itu, perhatikan soal makanan manusia mampu bertahan hidup tanpa makanan hingga 3 minggu karenanya jangan sembarang memakan tumbuhan yang belum dikenali benar.
  • Pertolongan pertama
Pertolongan pertama adalah pertolongan darurat atau sementara untuk menghindari bahaya yang lebih besar seperti pertolongan terhadap gigitan binatang dan hipotermia. Dalam memberikan pertolongan pertama bisa menggunakan peralatan (obat-obatan) yang telah kita persiapkan sejak awal ataupun memanfaatkan benda-benda yang ada di sekitar. Kemampuan memberikan pertolongan pertama memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang harus dilatih.
Ini hanyalah sekedar pengetahuan dasar tentang survival. Tentang teknik lebih lanjut survival (mungkin) akan saya sampaikan di lain kesempatan.

Senin, 22 Juli 2013

Kode Etik Pecinta Alam Indonesia

Kode etik pecinta alam Indonesia dicetuskan dalam kegiatan Gladian Nasional Pecinta Alam IV yang dilaksanakan di Pulau Kahyangan dan Tana Toraja pada bulan Januari 1974. Gladian yang diselenggarakan oleh Badan Kerja sama Club Antarmaja pencinta Alam se-Ujung Pandang ini diikuti oleh 44 perhimpunan pecinta alam se Indonesia.

Kode etik pecinta alam Indonesia ini, sampai saat ini masih dipergunakan oleh berbagai perkumpulan pecinta alam di seluruh Indonesia.


Bunyi dari kode etik pecinta alam Indonesia adalah sebagai berikut:

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa alam beserta isinya adalah
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

Pecinta Alam Indonesia adalah bagian dari masyarakat Indonesia sadar akan tanggung jawab kepada Tuhan, bang
sa, dan tanah air

Pecinta Alam Indonesia sadar bahwa pecinta alam adalah sebagian dari makhluk yang mencintai alam sebagai anugerah yang Mahakuasa

Sesuai dengan hakekat di atas, kami dengan kesadaran
menyatakan :

1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Memelihara alam beserta isinya serta menggunakan sumber alam sesuai dengan kebutuhannya
3. Mengabdi kepada bangsa dan tanah air
4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia dan kerabatnya
5. Berusaha mempererat tali persaudaraan antara pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam
6. Berusaha saling membantu serta menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, bangsa dan tanah air
7. Selesai


Disyahkan bersama dalam
Gladian Nasional ke-4
Ujung Pandang, 1974

LINGKUNGAN HIDUP

Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.
Lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang ada di muka bumi dan segala aktivitas dan behaviournya, baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Didalam lingkungan hidup ada yang namanya ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Dari ekosistem inilah seluruh makhluk di lingkungan hidup ini berinteraksi.
Ada tiga unsur lingkungan hidup :

1. Unsur Hayati (Biotik)

Unsur hayati adalah yang berhubungan dengan makhluk hidup, sperti tumbuhan , hewan, manusia dan juga jasad renik. Misalkan kalau anda di kebun makan unsru hayati dominannya adalah tumbuhan, apabila anda di kebun binatang, unsur hayati dominannya adalah binatang, dan apabila anda di mall, maka unsur hayati dominannya adalah manusia.
2. Unsur Sosial – Budaya
Unsur ini adalah unsur dimana sistem masyarakat, gaagasan dan paham dibuat dan ditujukan untuk mengatur kehidupan manusia. Didalamnya ada norma, nilai, adat-istiadat, dan juga paham serta kebiasaan yang biasa dilakukan manusia, dan hal-hal yang harus dipatuhi dan juga hal-hal yang tidak bisa dilanggar dan dijadikan pedoman hidup manusia dalam berinteraksi atau bersosialisasi.
3. Unsur fisik (Abiotik)
Unsur abiotik terdiri dari unsur-unsur yang tidak hidup yang mengisi dan menambah semarak kehidupan makhluk hidup, seperti , tanah air, udara, iklim, cuaca, dll. Bisa dibayangkan apabila udara diliputi asap terus menerus, tidak ada air. Maka kehidupan makhluk hidup akan terganggu. Mereka bisa sakit, dan kemudian mati.
Menurut Wikipedia.com, Indonesia termasuk dalam perjanjian: Biodiversitas, Perubahan Iklim, Desertifikasi, Spesies yang Terancam, Sampah Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba Nuklir, Perlindungan Lapisan Ozon, Polusi Kapal, Perkayuan Tropis 83, Perkayuan Tropis 94, Dataran basah, Perubahan Iklim – Protokol Kyoto (UU 17/2004), Perlindungan Kehidupan Laut (1958) dengan UU 19/1961.
Ini menunjukkan bahwa lingkungan hidup kita dilindungi oleh undang-undang dan tidak sepantasnya kita merusaknya.
Berbicara tentang lingkungan hidup, berarti juga membicarakan tentang kerusakannya. Kerusakan lingkungan hidup ada yang disebabkan oleh faktor alam dan ada juga yang disebabkan oleh manusia. Namun di zaman modern ini, saya melihat kerusakan lingkungan hidup yang terjadi kebanyakan adalah ulah tangan manusia sendiri.

Kerusakan lingkungan hidup karena faktor alam :
1. Gunung meletus
Abu vulkanik, lahar panas, lahar dingin, gas beracun, awan panas dan juga material berupa batu, kerikil, pasir dll sangatlah merusak lingkungan. Ambil contoh saat merapi meletus. Begitu banyak tumbuhan yang akhirnya mati terkena lahar panas, sungai yang terkena lahar dingin kini menjadi membeku seperti lumpur, bebatuan besar-besar, kerikil dan material berat lainnya benar-benar merusak lingkungan.
2. Gempa bumi
Gempa yang disebabkan dari inti bumi bisa menyebabkan keretakan, bangunan roboh, putusnya jalan, dan juga bisa menyebabkan tsunami apabila gempa yang terjadi ada dibawah laut. Hal ini akan sangat merepotkan, menimbulkan korban jiwa, dan sangat merugikan.
3. Angin Topan
Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara di kawasan Samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai di kawasan Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Namun bagi Indonesia, baru terjadi sekitar pertengahan tahun 2007. Dari sini bisa dilihat perubahan iklim yang sangat drastis dari Indonesia disebabkan oleh pemanasan global. Akibat dari angin topan adalah, merusak tanaman, membahayakan penerbangan, merubuhkan bangunan bahkan menyebabkan kematian.
Kerusakan lingkungan hidup sepeti yang dikatakan sebelumnya juga merupakan bagian dari manusia juga. Ada manusia / oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab dan membiarkan semuanya terjadi.

1. Banjir
Karena terlalu sering membuang sampah sembarangan, mencuci sembarangan, akibatnya aliran air sungai tidak lagi berjalan dengan baik, sehingga fungsi air sungai yang seharusnya menjadi tempat penampungan air hujan tidak lagi berfungsi dengan baik , yang ada hanya mengendap, meluap dan akhirnya setiap awal tahun, banjir menjadi langgannan bagi masyarakat Jakarta.
2. Kerusakan hutan
Lagi-lagi ulah manusia yang serakah dan juga egois, menebang semua pohon di hutan, dijadikan villa, dijadikan perumahan, untuk bisnis dan lain sebagainya. Pohon yang seharusnya bisa menyerap air hujan sehingga mereka tumbuh subur dan menyerap polusi lingkungan malah menyebabkan semakin polusi karena tidak ada lagi yang bisa menyerap polusi udara yang terjadi.
3. Longsor
Sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan. Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
a. Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
b. Perburuan liar.
c. Merusak hutan bakau.
Jadi, lindungilah lingkungan kita ! Untuk masa depan anak cucu kita.
picture source : owned picture taken in Kepuluan Riau

Tips yang bisa kita lakukan untuk mencegah atau melepaskan gigitan Lintah/pacet yaitu antara lain

1. Air Tembakau


Tips ini sering kita dengar. Tembakau dicampur air dan dikocok, lalu dioleskan ke kaki. Pacet tidak suka bau tembakau sehingga tidak bakal melekat.
Selain untuk mencegah, tembakau juga bisa bermanfaat untuk melepaskan gigitan pacet dengan aman. campurlah tembakau dengan air lalu siramkan ke tempat pacet menggigit. Tidak lama kemudian dijamin pacet akan melepaskan diri karena tidak tahan dengan zat yang terdapat pada tembakau.
Campur tembakau mentah dan air dan menggunakannya pada kaus kaki kita dan celana.
Rendam di dalam air, pindahkan ke botol kecil untuk dibawa dan semprotkan pada pakaian dan celana. Pada malam sebelum keberangkatan, kita juga dapat merendam kaus kaki lintah ke dalam air tembakau , namun berdasarkan pengalaman yang mempraktekkannya, itu tidak mengusir lintah dari merangkak di kaus kaki , akan tetapi bau tembakau mampu memperlambat lintah dan akhirnya memabukkannya.

2. Bedak

Seorang penulis Inggris, Redmon O’Hanlon selalu membekali dirinya saat bertualang ke rimba Kalimantan dengan sekaleng bedak zinctalk atau bedak yang biasanya kita pakai untuk mengatasi gatal-gatal karena biang keringat atau yg dijual di Indonesia adalah bedak Herocyn. Bedak ini dibubuhkan ke kakinya, dan ternyata pacet Kalimantan langsung mundur teratur waktu mencium aroma bedak. Kelemahan cara ini adalah bedak bisa luntur oleh keringat. Jadi kita musti terus-terusan membubuhkan ramuan tadi.

3. Lotion Nyamuk

Tips lainnya yaitu dengan penggunaan autan cair semprot dan lotion nyamuk oles yang dijamin pacetnya langsung tewas di tempat.

4. Cara TNI-AU

Tips ini tidak membutuhkan ramuan apapun. Kita tinggal mengatur posisi saat berjalan dalam kelompok. Seperti diceritakan seorang anggota TNI-AU dalam bukunya tentang pengalamannya tersesat di hutan Tinombala di Sulawesi, pacet akan menyerang orang pertama sampai orang ke empat di satu kelompok yang menerobos hutan. Sisanya relatif aman. Mengapa bisa begitu ?.
Logikanya , hal itu disebabkan mungkin karena pacet punya daya loncat terbatas. Waktu orang mulai menerobos semak yang jadi markasnya, pacet segera meloncat ke sasarannya. Jadi orang-orang bagian depan langsung ditempeli pacet . Pacet lainnya, yang tidak dapat korban, tertinggal di tanah dan tidak meloncat lagi. Tapi kalau begitu, biasanya orang paling belakang juga jadi sasaran korban berikutnya. Maka yang perlu kita ingat adalah, kalau ke gunung/hutan yang banyak pacetnya, jangan jalan paling depan atau paling belakang ….

5. Yaitu dengan mengoleskan minyak kayu putih ke sekitar gigitannya. Pasti gigitannya akan lepas.

6. Api Atau Puntung Rokok
Panas yang berasal dari api atau bara puntung rokok cukup ampuh untuk melepaskan gigitan pacet dengan aman. Cukup tempelkan bara ke tubuh pacet, pace yang merasa kepanasan dan kaget otomatis akan melepaskan gigitannya.

7. Minyak Tanah
Minyak tanak juga bermanfaat untuk melepaskan gigitan pacet. Dengan aromanya yang kuat akan memberikan rasa yang berbeda pada pacet sehingga pacet akan menganggapnya sebagai situasi yang tidak aman sehingga memutuskan untuk menghentikan gigitannya.

8. Air Garam
Caranya cukup dengan menyiramkan air garam ke pacet/lintah yang sedang menggigit terutama ke bagian mulutnya. Pacet/lintah yang peka dengan rasa akan melepaskan gigitannya ketika merasakan asin dari garam.
Untuk melepaskan pacet yang udah keburu nempel di kulit kita, bisa digunakan air garam karena biasanya pacet itu menempelnya kuat di kulit dan liat.
Campurkan garam dan air dan menggunakannya pada semua kulit yang terbuka.

Kenakan celana panjang dan sepatu tertutup berujung.

9. Selipkan celana kita ke dalam sepatu. Atau gunakan Gaiters (pelindung kaki)

10. Masukkan kemeja kia ke dalam celana.

Hal ini akan mencegah pacet/lintah merangkak dan menuju ke perut kita dan area yang dirasa hangat. Tutupi diri kita dengan baik sehingga tidak memberikan kesempatan makhluk penghisap darah ini menyusup masuk menempel pada tubuh kita. Tapi lengan panjang tidak diperlukan.

11. Terus berjalan dan tidak bersandar pada apa pun di hutan tropis.

Jika kita perlu berhenti dan beristirahat, cari tempat yang terkena sinar matahari langsung karena pacet/lintah tidak ada di tempat kering dan panas. Biasanya kita akan menemukan lintah coklat (brown leech) di tanah dan harimau lintah (tiger leech) di daun pohon. Sebuah gigitan lintah harimau lebih menyakitkan daripada lintah coklat.

12. Gunakan garam ke tangan atau area yang terkena.

Jika kita melihat pacet/ lintah merangkak atau menghisap darah kita, Sebaiknya menunggu pacet/ lintah sampai menghisap sepenuhnya dan lepas dengan sendirinya, atau menggunakan garam ke pacet/lintah dan akan lepas seketika. Yang perlu diingat adalah jangan menarik pacet/ lintah bilas sudah terlanjur mengisap darah kita, karena ini akan membuat kita berdarah bahkan lebih parah dan akan memakan waktu hampir satu jam untuk menghentikan pendarahannya.

13. Gunakan sepasang kaus kaki tebal

Cara pemakaian kaos kakinya adalah memakainya seperti kaos kaki dan mengikatnya tepat di bawah atau di atas lutut kita yang kita rasa nyaman, ini berguna untuk mencegahpacet/lintah nempel di antara jari-jari kaki dan kaki. Ingat, pacet/ lintah menyukai tempat yang hangat dan basah.

Sumber : https://www.facebook.com/profile.php?id=100004309804979&hc_location=stream

Senin, 15 Juli 2013

Enam tahun persahabatan dengan Soe Hok-gie, di akhir masa hidupnya.(1963 s/d 1969)







Tulisan  ini ku tujukan  untuk para “ pengagum” Soe Hok-gie, terutama yang tidak pernah sempat bertemu dengan” Soe” semasa hidupnya.
 “Soe”adalah nama panggilan yang ia pakai menyebut dirinya sendiri pada teman2 dekat, dan panggilan kami menyapanya;  Adapun  nama “Gie”, adalah  nama rumah yang dipakai intern didalam lingkungan keluarga batihnya saja , sebab  “Soe” adalah Seh’ nama keluarga Tionghoa- “Family Name”
Pennggambaran John Maxwell dalam :” Soe Hok-gie, a biography of a young Indonesian Intelectual”, cukup jelas dan informatif, walaupun ia tidak pernah bertemu Soe Hok-gie secara pribadi sebelumnnya, tetapi dia telah mengadakan penelitian dan penulisan Biografi berdasarkan Riset yang teliti dan mendalam tentang  Soe Hok-gie, latar belakang keluarga, teman2  dekat, aktivitas, perjuangan, tulisan2 dan pemikiran2nya dll selama lebih dari 23 thn, sejak 1970
Penampilan fisik, bahasa tubuh serta suara Soe, bisa dilihat dan didengar jelas dalam  Film Dokumenter “A House in the Jungle” yang   dibuat Australian Broadcasting Comission, dengan Sutradara John Powers, 1969 ,(ketika itu Soe kebetulan terpilih  mewakili Generasi  Intelektual Muda Indonesia,untuk direkam  seluruh  kegiatannya dalam sehari  penuh). Film ini telah beredar di luar Indonesia seperti Australia, Eropah sampai  ke Amerika Serikat, akan tetapi dilarang beredar di Indonesia ketika itu, sebab  dalam wawancaranya  antara lain Soe Hok-gie berani secara blak-blakan  menyebut “The Indonesian Military Regime” ketika Pak Harto masih berkuasa penuh.
Dalam Film ini kita bisa melihat Soe Hok-gie  dalam keadaan hidupnya sehari-hari,yang mana  dipakai Nicholas Saputra sebagai acungan untuk  dipelajari dan ditiru bahasa tubuh, ber bicara dan suara , cara2 berjalan, dan  kebiasaan Soe lainnya, sehingga sebagai aktor Nico sanggup memerankannya secara  baik, malahan untuk mengerti dan menjiwai tokoh SH-gie, Nico tidak segan-segan meluangkan banyak waktunya  membaca buku2 bacaan yang pernah dibaca SH-gie.
Sekalipun SH-gie adalah teman karib, sehingga hubungan kami sangat dekat dan pribadi,tetapi banyak hal tentang dirinya baru ku ketahui jelas  setelah membaca buku hasil penelitian John Maxwell diatas.
Pertama kali aku mengenal Soe, adalah ketika dia masuk Fakulta Sastra Universitas Indonesia di Rawamangun   ahir 1962 sebagai Mahasiswa Baru di jurusan Sejarah, ketika itu ia dekat dengan Zainal Zakse dan Richard Leirissa- keduanya adalah se angkatanku dari Jurusan Sejarah.                                                                                                       
Tidak ada yang istimewa tentang dirinya ketika ku mengenalnya pertama kali, sama halnya seperti  mengenal banyak  mahasiswa2 baru yang lain.
 Setahun kemudian aku mulai terarik bahkan perlahan-lahan menjadi akrab dengan dia karena banyak nilai2 dan pandangan hidup kami yang cocok atau sama, apalagi setelah mengetahui bahwa dia juga  dekat dengan  sahabat karibku di SMA Negeri-I,  Budi Utomo, Boellie Londa;  mereka sama2 pengagum Sutan Syahrier dan simpatisan Gerakan Mahasiswa Sosialis (GMSOS).
 Memang Boellie dan aku tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Boellie sangat aktif berorganisasi, sedangkan aku ikut2an saja, sekedar sebagai Orang Manado dan beragama Kristen- untuk mengenal pergaulan ke mahasiswaan.
 Pada waktu itu hampir setiap mahasiswa, tergabung dalam salah satu Kegiatan Mahasiswa Extra Universiter, seperti : Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), PMII, Persatuan Mahasiswa Katholik Roma Indonesia(PMKRI) berlatar belakang/”onderbouw” Partai2 Politik berdasarkan Agama; Adapun Corps Gerakan Mahasiswa Komunis Indonesia (CGMI),  PERHIMI, dan GERMINDO, adalah yang  berlatar belakang Komunisme.  Selain itu ada Ikatan Mahasiswa Djakarta (IMADA ), Gerakan Mahasiswa Djakarta (GMD),  yang berlatar belakang residensial, lokasi, domisili, kota, dll
Dalam kegiatan Mahasiswa Intra Universiter, yaitu di Senat Mahasiswa, Dies Natalies Fakultas, maupun Masa Prabhakti Mahasiswa (MAPRAM) di Fakultas Sastra UI, yang jumlah mahasiswanya sedikit dan mayoritas wanita (dibandingkan dengan Fakultas2 besar, seperti Fakultas Hukum & IPK, Ekonomi, Kedokteran di Salemba) menyebabkan pergaulan kami akrab penuh persahabatan dan kompak seperti sebuah keluarga besar.
Saat aku terpilih sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas Sastra UI, pada bulan Desember 1964, Soe semakin dekat dengan ku dan menjadi Penasehat/Advisor pribadi  dengan Jabatan resmi sebagai Pembantu Staf Ketua Senat Mahasiswa dalam struktur Personalia Senat Mahasiswa.

Terlampir adalah copy asli Pidato Pelantikan sebagai Ketua Umum Senat Mhs FSUI  dan Susunan Personalia Senat Mahasiswa yang ku pimpin pada 23  Desember 1964.(secara resmi disahkan Dekan Fakultas Sastra- Universitas Indonesia. tanggal  12 Januari 1965)







Kalau diperhatikan Personalia Senat Mahasiswa waktu itu terdiri dari lebih  100  mahasiswa dari segala Jurusan  di Fakultas Sastra UI, dari yang independent sampai  yang berlatar belakang Ormas Extra-Universiter ( CGMI,Perhimi dan Germindo; ataupun GMNI ,GMSOS , HMI,PMKRI, GMKI, IMADA,GMD, dll)
Ketika itu Partai Komunis Indonesia (dengan Gerwani, Pemuda Rakyat, SOKSI, CGMI)  sedang di”beri hati” oleh Sukarno dengan konsep NASAKOM-nya , merasa kuat dan mulai “unjuk gigi” di  Senat Mahasiswa FSUI melalui CGMI; mereka menuntut agar Senat mendepak HMI (yang dituduhny antek Masyumi) dan GMSOS antek PSI, keluar dari Senat Mahasiswa, sebab dianggap kontra Revolusioner.
Dalam hal ini Senat Mahasiswa FSUI, bertindak  tegas membela hak azasi mahasiswanya:  silahkan ber Ormas apa saja diluar adalah haknya masing2 individu, tetapi di dalam Senat Mahasiswa kita se Alma Mater dan   Kegiatan Extra Universiter  jangan mengganggu ketentraman dan kerukunan kegiatan Intra Universiter.(yang berazaskan ” Buku, Pesta dan Cinta”, yaitu kita di kampus untuk Study, Enjoy masa  muda dan hubungan akrab kompak saling mengasihi/cinta”)
Dalam kenyataan Senat Mahasiswa kami dapat berjalan dengan kompak, sebab Penggeraknya adalah Orang2 pekerja yang aktif dan berinisiatif, rajin,  loyal , berani dan jujur, tersebar dalam Posisi2 kunci yang penting, sehinga tidak bisa di”boikot” bila ada yang bermaksud mengacaukan.  
Apalagi kami sudah terlatih kompak  sebagai Team kerja dalam kegiatan2 di  Seksi Penggemar Alam, (yang adalah cikal bakal MAPALA-UI).



 29 Sept 1965-1 Okt. 1965 Team MAPALA dalam  Pendakian ke Gn Merapi,: berdiri kiri kekanan: Deddy Satrio ( M-017),Sudrajat (kawan SH-gie), Asminur S.Udin (M-002); Herman Lantang  (Ketua Senat Mhs FSUI) duduk dari kiri kekanan. Liem Beng-tie (keponakan  Jakob Utama/jurusan Jerman), Judy S.Hidayat M-008), Rahayu Surtiati (M-004), Pitut Endang Puspita (M-005); Alm Cecep Darmatin Suryadi (M-015);Alm Soe Hok-gie (M-007); Roy Gandasutedja (M-011) dan almarhumah Mayang Sari (M-006)


Peristiwa Pembrontakan G-30 S terjadi ketika kami sedang mendaki  gunung Merapi-  dalam Rombongan MAPALA kami  kebetulan terdapat dua “ anak Jendral”, yi. Endang Sutjipto (anak Jendral Sutjipto SH dari  Angkatan Darat) dan Yayu Surtiati (anak jendral Polisi), menjelang  1 Oktober 1965, kami terpaksa nginap di St.Gambir sebab di  Jakarta sedang berlaku jam malam.
Kegiatan Senat Mahasiswa jalan terus, diahir thn 1965, sedang anggota2 Ormas Komunis dan oposisi mulai menghilang satu persatu- jadi kepengurusan Senat Mahasiswa periode 1965-1966, dilanjudkan dengan terutama kerja sama teman2 dari Golongan Alma Mater .
Pada 9 Januari 1966, sebelum resmi  adanya Aksi2 Mahasiswa di Salemba 4, Soe  mengusulkan , agar Senat Mahasiswa FSUI mengadakan Aksi Mogok, tidak menggunakan Kendaraan Umum, tetapi  berjalan kaki dari Salemba ke Rawamangun, sebagai Protes akan Kenaikan Harga Bensin dan Bahan Makanan Pokok. (Selanjutnya . . . baca Catatan Harian Seorang Demonstran)
Dalam kegiatan Aksi Mahasiswa  biasanya aku mengkordinir dan memimpin Masa Mahasiswa Fakultas Satra di “lapangan”, sedangkan Soe Hok-gie bergerak dibelakang layar sebagai pemikir dan “otak” yang mengatur strategi pelaksanaan Aksi (dibantu Boellie Londa dan Jopie Lasut). Dia juga berbakat sebagai ‘Pengompor’masa dengan pidato atau tulisan2nya di Koran, yang  tegas, jujur, berani, blak-blakan dan ber api-api. Biasanya kalau “masa” sudah terkumpul, maka  Soe kupersilahkan angkat bicara, dan disinilah “kharisma Soe  akan muncul “ ketika dia mulai bicara ataupun ber-’agitasi’ dengan berani  dan meyakinkan membuat orang terpukau kagum mendengarkannya..
“Masa” mahasiswa kami adalah gabungan dua Fakultas terkecil di UI waktu itu yi Fakultas Sastra dan Fakultas Psychologi , merupakan kelompok militan yang bergerak  secara  cepat  dan efesien  .
 Biasanya kami bergerak “mobile” dengan bersepeda, kadang2 di kawal teman2 Jopie Lasut (-ex-Permesta , sebagian mahasiswa i Asmi). Kami melakukan kegiatan2 Aksi yang  unik berupa kejutan tersendiri dengan kompak cepat dan tepat ke tempat2 tertentu diluar jalur sasaran kegiatan  Masa mahasiswa  KAMI Jaya/ Pusat,yi  al ke Kantor berita RRT, Sin Hua”, Mahkamah Agung, Pertamina dll
Pada umumnya  Kegiatan kami segera disusul dengan publikasi Media Masa yi laporan/reportase di koran2 ibu kota seperti Sinar Harapan, Kompas dan Indonesia Raya, Harian KAMI,(juga dalam  Mingguan Mahasiswa, edisi JABAR) dengan jalur a.l SoeHok-gie, Tides Katoppo dan Jopie Lasut.



 Thn 1966, Kegiatan di Alam , membuat kami tambah kompak dan Solid. Rombongan Mapala di Kandang Badak, pada pendakian ke Panggrango sebagai Selingan segar , dari Kegiatan Aksi Mahasiswa yang tegang dan melelahkan.



                             Herman Lantang, Soe Hok Gie dan Tides Katoppo sekeluarga di Gunung Salak, 1967


Pada  periode Senat Mahasiswa FSUI yang ke-dua 1965-1966, sebagian Oknum Ormas2 Extra Universiter yang merasa dirinya sebagai pahlawan  membentuk komisariat KAMI di FSUI, disini mereka mendadak mulai vocal seperti yang terjadi di KAMI pusat.
 Pada mulanya  Salemba 6, dikenal sebagai Pusat kegiatan KAMI/DMUI Kesatuan Aksi  Mahasiswa Indonesia yang berangkulan dengan Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia, dimana jacket kuning sangat menonjol, lama2 mulai dicampur dengan seragam  Universtas2  lain, kemudian beralih ke” baju loreng KAMI”, apalagi ketika dibagi dalam rayon masing2, seperti Rayon Yani, Haryono, dst.


"Nostalgia Aksi Mahasiswa 1966”:  berpose dengan Jacket UI pada Demo  Mahasiswa, di jln Rasuna Said-Kuningan. September  2011.


 Setelah 11 Maret 1966, perlahan2 golongan Alma Mater”Jacket kuning”  berangsur-angsur balik ke kampus, untuk melanjudkan studi sedangkan sebagian tinggal , malahan kemudian ada yang mulai berkolaborasi dan menggabungkan diri dengan penguasa (Pemerintah) sehingga luntur atau terkontaminasi idealismenya semula.
Ahir thn 1966, Senat Mahasiswa golongan Alma Mater FSUI dijatuhkan oleh Koalisi Ormas Extra universiter. Dalam Periode ini Senat Mhsw FSUI 1966-1967, Ketua Senatnya dari PMKRI, Wakilnya dari PMII dan GMKI dan Sekjennya dari HMI, kerjanya “rapat melulu” sehingga  banyak Seksi tidak jalan atau bubar samasekali.
 Periode berikutnya balik lagi kegolongan Alma mater, dimana Soe Hok-gie terpilih sebagai Ketua Umum Senat Mahasiswa,  dengan Staf yang sedikit tetapi “efesien”dan  berfungsi (lihat lampiran: Pengurus  Senat Mhs periode 1967-1968 dan Surat Bebas G-30 S untuk Herman Lantang untuk persiapan berangkat ke Papua.)

 

Senat Mhs periode 1967/1968 dan Surat Bebas G 30-S, (ditanda tangani Soe Hok-gie)



Saat itu (ahir 1967 s/d  awal 1969) aku melakukan tugas  Riset untuk melengkapi persyaratan menjadi S-1, ke Tanah Papua,dan persahabatan kami hanya bisa dilanjudkan melalui Surat menyurat saja.





 

(Lihat kumpulan sebagian Surat2 Soe Hok-gie kepada ku yang sudah diterbitkan-dalam: Mengenang Seorang Demonstran: Memperingati 30 thn Soe Hok-gie.-Alumni  FSUI/MAPALA-UI. Jakarta 1999)




Walaupun persahabatan ku dengan Soe Hok-gie hanya berlangsung kurang dari 6 tahun, yaitu sampai ahir hayatnya , tetapi kami telah saling membina “nilai2 dasar hidup kami” yaitu Takut akan Tuhan dan mencintai Tuhan serta ciptaanNya. . . mencintai  Bangsa dan Tanah Air Indonesia;   Nilai2 Dasar Hidup yang menyangkut iman, moral dan patriotisme, meliputi nilai2  kepintaran, ketekunan,   keberanian, kemurnian, kejujuran, ketulusan, keterbukaan (antara  sesama sahabat) , kesederhanaan dan rendah hati, loyalitas , kesetiaan, cinta dan keindahan.

Adapun Nilai2 Dasar dalam kehidupan ini sangat mempengaruhi Gaya Hiduku  “My way of Life “(dan banyak Orang lain)-; melalui Tulisan, Pemikiran dan Teladan yang diberikan Soe Hok-gie semasa hidupnya,  yang juga memberi dampak  yang sangat dalam  bagi “Para Pengagum Soe Hok-gie”sampai sekarang  walau saat ini ia telah pergi meninggalkan kita lebih dari 43 tahun yang lalu.
 

HERMAN O. LANTANG: SOE HOK GIE TIDAK SUKA PENGKULTUSAN

Herman Onesimus Lantang
Di usianya yang sudah memasuki angka 69, Herman Onesimus Lantang masih terlihat segar dan bersemangat. Maklum, lelaki Minahasa yang memiliki sorot mata tajam itu, hingga kini masih betah mengakrabi hobinya di masa muda: naik gunung. Bahkan bukan saja dalam aktifitas, gaya bicara opa satu ini masih meledak-ledak, cuek namun egaliter, sebuah sikap khas aktivis pecinta alam.

Herman memang tidak setangkas dulu lagi. Jalannya sekarang agak pelan. Dalam sebuah pendakian beberapa lalu, ia jatuh hingga menyebabkan kaki sebelah kirinya patah. “Ya beginilah gua sekarang, sementara ini kemana-mana harus pake tongkat,”kata mantan Ketua Mahasiswa Pecinta Alam UI dan bekas Ketua Senat Fakultas Sastra UI era 60-an itu.

Banyak orang mengatakan, Herman adalah saksi hidup penting atas peristiwa kematian karibnya Soe Hok Gie di Gunung Semeru tepat 40 tahun lalu. Dan menurutnya, sang demonstran yang juga intelektual muda itu memang persis meninggal di pangkuannya. Karena situasi itu, ia malah sempat dicurigai polisi sebagai “pembunuh” Soe. Bisa jadi itu terkait rumor yang beredar sebelum mereka berangkat ke Semeru yang menyatakan bahwa Soe tengah “diincar” salah satu klik dalam tubuh tentara gara-gara tulisan-tulisannya.

Seperti apa rekontruksi kejadian tragis 40 tahun lalu itu sebenarnya? Lantas apa komentar Herman mengetahui sosok Soe yang kini telah menjadi ikon (bahkan nyaris dikultuskan) oleh sebagian anak muda? Inilah hasil obrolan saya dengan Si Jenderal Kepala Batu (julukan Soe untuk Herman) itu pada Rabu siang kemarin (16/12) di Kampus UI Depok.

Kegiatan anda sekarang apa saja Bang Herman?

Ya macam-macamlah. Sebenarnya tidak ada kegiatan khusus yang gua kerjakan. Paling banter ya gua naik gunung-gunung yang ada di Indonesia khususnya yang ada di Jawa. Selain itu gua juga sering diundang untuk jadi nara sumber soal-soal kepecintaalaman

40 tahun sudah Soe Hok Gie pergi, bagaimana perasaan anda sebagai karibnya menyaksikan anak-anak muda sekarang banyak yang memuja dia?

Jujur aja, gua sangat bangga dengan dia. Gua enggak menyangka, begitu besarnya pengaruh Hok Gie hari ini kepada anak-anak muda. Mungkin karena zaman sekarang informasi begitu cepat bisa didapatkan, bisa lewat film, buku, internet, tv dan lain-lain. Mudah-mudahan saja, mereka (anak-anak muda pengangum Ho Gie) tidak sebatas mengidolakan saja tapi juga bisa mempraktekan apa-apa yang pernah dibuat Hok Gie buat bangsa ini.

Orang tahu Bang Herman itu kawannya Soe, tapi persisnya seperti apa sih persahabatan di antara anda dengan Soe sebenarnya?

Gua sangat dekat dan bisa dikatakan teman karib dengan dia. Tapi untuk urusan politik, gua enggak ikut-ikutan. Jujur saja, gua buta politik. Orang bilang Hok Gie agak “kiri” bahkan komunis, gua enggak tahu dan enggak perduli. Hubungan gua ama dia, sepenuhnya betul-betul soal persahabatan antara dua manusia, bukan soal-soal lain.

Bagaimana bisa anda buta politik, sedangkan pada 1965-1966, anda pernah jadi Ketua Senat Fakultas Sastra UI?

Hahahaha. Ya orang bilang gua ini cuma menang penampilan doang dan bisa meraih banyak massa. Kalau otaknya ya Si Hok Gie itu. Dia banyak back up, saat gua jadi Ketua Senat FS UI.

Dalam buku hariannya (yang kelak diterbitkan dengan judul Catatan Seorang Demonstran), Soe mengakui pamor Herman Lantang di kalangan mahasiswa Fakultas Sastra. Dia menyebut Herman sebagai orang yang dianugerahi penampilan kharismatik.

Kalau Soe jadi otak anda, jangan-jangan selama itu justru Bang Herman “ditunggangi” Soe…

Enggaaaak dong! (nada suaranya meninggi). Lo pikir gua enggak punya prinsip sendiri? Hubungan gua sama Hok Gie itu adalah hubungan yang dilandasi persahabatan dan kepercayaan. Terlebih dalam berbagai soal, gua memiliki pandangan yang sama dengan dia. Enggak ada itu tunggang menunggangi. Gua cocok ama dia, dia cocok ama gua. Itu saja.

Ok. Bang Herman bagaimana komentar anda melihat karib anda itu sekarang telah menjadi “idola” baru?

Gua sih senang-senang saja. Tapi ya jangan keterlaluan. Kalau sudah mengkultuskan, itu yang salah. Gua enggak suka dan gua yakin Soe juga tidak suka. Yang harus ditiru dari Soe itu keberanian, kejujuran, kesederhanaan dan kepintaran dia. Bukan personnya.

Kabarnya waktu detik-detik Soe akan meninggal di Puncak Mahameru, anda adalah sahabat satu-satunya yang ada di dekatnya?

Ya itu kebetulan saja. Dia memang meninggal di pangkuan gua.

Katanya juga gara-gara soal ini, Bang Herman sempat dicurigai oleh Polisi?

Ya pas turun gua sempat dicecar sama 2 perwira polisi. Mereka sempat curiga kematian Soe dan Idhan (Idhan Lubis) sebagai hasil pembunuhan berlatarbelakang konspirasi politik (mengingat aksi-aksi dan tulisan-tulisan Soe yang sarat kritik di koran-koran).

Anda tentu saja menyangkal?

Ya terang dong. Gua bicara keras kepada mereka soal kecurigaan itu. Pembunuhan berlatar belakang konspirasi politik? Gua aja enggak tahu itu jenis binatang apaan?

Mereka percaya?

Gua enggak tahu, tapi mereka berlagak seakan-akan tidak mengerti bahasa Indonesia.Tapi ya akhirnya gua bebas juga dari interogasi.

Terakhir Bang Herman, andaikan Soe masih hidup sekarang, anda yakin dia akan terus konsisten memegang prinsip-prinsipnya?

Gua yakin dia akan melakukannya. Tapi ya itu hidupnya akan seperti Arief (Arief Budiman, kakak Soe Hok Gie yang juga juga intelektual dan mantan demonstran anti korupsi): selalu diasingkan dan hidup terpencil karena selalu mengajak kekuasaan untuk selalu berantem.

TEKNIK NAVIGASI HANYA DENGAN MENGGUNAKAN KOMPAS


Ini merupakan pengetahuan yang mudah, dan bisa dikatakan tidak cukup untuk mengadakan perjalanan yang aman di daerah yang tidak dikenal. Hal pertama yang hatus dimengerti adalah ARAH. Utara, Selatan, dan Barat. Perhatikan kompas anda dan pelajari bagaimana sudut Utara merupakan sesuatu yang sangat penting.
Ada banyak macam kompas, ada yang pemakaiannya dengan menempelkan pada peta dan ada juga yang pemakaiannya dengan memempelkan pada ibu jari kita. Kompas ibu jari (kompas bidik) banyak dipakai oleh para orienteer yang selalu bergerak cepat, dan jenis kompas ini yang biasanya normal dipakai. Tapi ini bukanlah hal yang tutorial.

MENGENAL BAGIAN KOMPAS.Temukan panah yang berwana merah dan hitam, yang disebut juga jarum kompas. Dan dibeberapa jenis kompas lain ada yang berwarna merah dan putih. Tapi itinya, bagian yang merah selalu menunjukan arah magnetik bumi yaitu kutup utara. Hal dasar inilah yang harus dipahami terlebih dahulu. Dan bagaimana caranya jika tujuan kita bukan ke Utara, tapi arah lain? jawabnya simple saja, yaitu pada bagian kompas terdapat bagian yang bisa diputar yang disebut juga rumah kompas. Pada bagian atas sisi dari rumah kompas akan ditemukan skala yang menunjukan angka 0 sampai 360 atau dari 0 samapai 400. Itu semua adalah sudut derajat atau bearing dan kita juga akan menemukan huruf abjad N, S, W dan E yang diartikan sebagai North (Utara), South (Selatan), West (Barat) dan East (Timur). Jika kita hendak menuju kearah diatara dari dua arah diatas, yang dilakukan adalah mengkombinasikannya. Misalnya kita akan menuju kearah diatara Utara dan Barat yaitu Barat Laut: yang dilakukan adalah, temukan sudut barat Laut pada rumah kompas, dan putar rumah kompas sehingga sudut barat Laut berada persis diatas ujung penunjuk arah pada rumah kompas. Peganglah kompas secara datar dengan begitu jarum kompas bisa berputar bebas, kemudian putarlah tubuh dan tangan sehingga bagian utara dari jarum kompas yang berwarna merah menempel sama dengan bagian utara pada rumah kompas. Hati-hati karena bagian ini sangat penting untuk diperhatikan. Jika sudut selatan jarum kompas yang menempel pada utara rumah kompas, maka artinya kita berjalan pada arah berlawanan dari arah yang kita tuju. perhatikan hal ini karena banyak pemula yang melakukan kesalahan pada bagian ini. Jadi selalu perhatikan untuk memastikan posisi kita sudah benar.

Prolem kedua yang kita sebut dengan local magnetic attraction.
Jika kita membawa sesuatu benda yang mengandung besi, hal ini akan memungkinkan terganggunya jarum kompas. Bahkan staple pada peta akan memungkinkan terganggunya jarum kompas. Pastikan tidak adanya hal sejenis diatas disekeliling kompas. Hal lain yang memungkinkan terjadinya gangguan magnetik pada tanah yang disebut juga magnetic deviation, tapi hal ini jarang terjadi. Hal ini akan mungkin terjadi jika kita berada pada wilyah penambangan mineral yang mengandung biji besi. Jika kita sudah yakin pada posisi yang benar, berjalanlah pada arah yang ditunjukan oleh ujung penunjuk arah pada rumah kompas. Untuk menghindari keluar dari jalur, pastikan untuk selalu mengawasi kompas secara kontinyu, katakan saja setiap seratus meter kita cek selalu posisi kompas. Tapi ini kadang cukup melelahkan untuk menunduk terus, jalan keluarnya adalah temukan sesuatu objek yang jelas dan gampang dikenal pada jalur lintasan kita dan pergilah menuju titik tersebut dari sana kemudian lakukan lagi hal yang sama dan jangan sampai menyimpang dari titik koordinat lintasan kita. Tapi hal ini akan lebih penting lagi bila kita mempunyai peta. Ada hal yang harus diperhatikan untuk menghindari menuju arah yang salah, yaitu : Matahari, pada sore hari matahari kira-kira berada di Selatan (atau di Utara pada wilayah sounthern hemisphere), jadi jika anda menuju arah utara dan mendapatkan sinar matahari pada wajah, itu artinya anda harus melakukan penentuan arah lagi.

KAPAN KITA MEMERLUKAN TEHNIK KOMPAS INI?
Jika kita berada dialam terbuka tanpa peta, dan kita tidak tahu berada dimana, tapi kita mengetahui adanya jalan, trail, kali kecil , sungai atau sesuatu yang besar atau panjang yang mudah dikenali jika kita menuju arah yang benar. Dan kita mengetahui arah mana yang harus ditempuh, setidak-tidaknya kira-kira kearah mana. Kemudian yang perlu dilakukan adalah, arahkan penujuk arah pada rumah kompas ke arah yang akan dituju kemudian putarlah rumah kompas sehingga jarum kompas yang berwarna merah menempel sama dengan bagian utara rumah kompas. Ikutilah langkah tersebut diatas, akan tetapi hal ini saja tidak cukup, karena tidak begitu akurat. kita menuju arah yang benar, dan tidak akan berputar-putar, tapi ini merupakan keberuntungankarena kita menemukan titik yang bisa dikenali pada lintasan ini. Karena itulah hal deklinasi tidak dibahas. Karena deklinasi merupakan hal yang berhubungan dengan penggunaan peta. Tapi jika kita bisa mengimajinasikan peta dan tahu apa itu peta, lakukanlah hal tersebut. Tapi rasa kita tidak akan begitu akurat jadi deklinasi tidak membuat sesuatu yang berbeda. Jika kita melakukan perjalanan panjang pada medan yang tidak dikenal, kita harus selalu membawa peta yang baik yang mengambarkan wilayah tujuan kita. Terlebih lagi jika kita meninggalkan jalan setapak, ini akan lebih membuat penggunakan kompas dan peta lebih interaktif, dan pada saat itulah kompas akan mejadi sesuatu yang sangat berharga.

TIPE DARI KOMPAS
Kompas yang baik mempunyai rumah kompas yang berisi cairan, cairan tersebut menahan jarum kompas, sehingga kita tidak harus terlalu memeggang kompas dengan posisi yang betul-betul diam. Hindarilah membeli kompas yang tidak mempunyai cairan dalam rumah kompasnya.
Jarum kompas mempunyai dua warna, jika kompas dipegang rata, bagian merah akan mengarah ke utara dan yang putih kearah selatan. Hal yang menarik adalah adanya nothern dan southern hemisphere kompas. Ini merupakan keharusan karena adanya fakta akan bidang garis magnetik, yang mana tempat terpasangnya jarum kompas, menunjukan sudut bumi pada kutup magnetik utara dan selatan. Pada northern hemisphere bagian ujung utara dari jarum kompas tertarik kearah bawah, dan ujung utara merupakan pengantisipasi keseimbangan jarum kompas. Jika kita menggunakan northern hemisphere kompas, katakan saja Australia, bagian ujung utara magnet akan tertarik kearah bawah dari bidang magnetik, dan juga lebih berat dari pada ujung utara - hal ini membuat jarum kompas terarah dan berpindah pada bagian bawah dari rumah kompas jika compas di pegang horisontal. Kompas yang baik akan bertahan lama. akan tetapi, kadang-kadang ada suatu hal yang tidak beres pada kompas, komponen plastiknya rusak, atau rumah kompasnya bocor. Dalam waktu yang panjang, cairan dalam rumah kompas mungkin akan berubah warna menjadi biru kehijauan. Dan sangat jarang bidang magnetik dari jarum kompas berubah, misalnya ujung utara erubah menjadi ujung selatan.

ADA DUA MACAM KOMPAS ORIENTEERING.
1.BASE PLATE ATAU PROTRACTOR COMPASS
Jenis kompas ini dikembangkan oleh Kjellstrm bersaudara dimasa era perang dunia ke II dan terdiri dari piringan dasar bersegi empat, yand diberi tanda dengan anah panah merah yang menunjukan arah axis, dan rumah kompas yang bisa diputar diberi tanda dengan sudut (360 derajat untuk lingkaran penuh dari keseluruhan dunia, tapi hanya 400 pada beberapa kompas Eropah). Pada bagian dasar dari rumah berputar dari kompas diberi tanda dengan panah dan set garis paralel pada tandah panah tersebut. Sebagai tambahan kadang juga ada tali untuk mengikatkan kompas pada pergelangan tangan, sisi penggaris dengan ukurannya untuk digunakan mengukur jarak pada peta, kaca pembesar untuk membaca peta lebih baik dan contoh dari lingkaran serta segitiga untuk membuat tanda yang digunakan kursus orieentaring pada peta.

2. THUMB COMPASS (kompas jempol)
Pada pertengahan tahun 1980'an, top Swedia orienteer membuat alternatif pada kompas type dasar piringan dengan menipiskan dasar piringannya dan menempatkan strap pada kompas yang nantinya akan dipakai pada ibu jari. Kompas ini dipakai pada ibu jari tangan kiri, yang melekatkannya pada peta. Kelebihan dari system ini adalah peta dan kompas selalu dibaca sebagai satu unit, peta lebih gampang dan lebih cepat diluruskan, ditambah lagi tangan yang satunya bebas, kekurangannya adalah karena kakuratannya membuat agak sulit pada bearing. Kecendrungan pribadi biasanya memutuskan type kompas yang dipakai; pemedang kejuaraan dunia orienteering telah menang dengan menggunakan kedua type kompas diatas.
Ada dua basic skill yang diperlukan oleh orienteer yaitu, Peta Orienting dan Menghitung Bearing.

MENGGUNAKAN KOMPAS UNTUK ORIENTASI PETA
Ini merupakan keahlian yang mudah, dan juga merupakan hal penting pada penggunaan kompas. sbb:

Peganglah peta secara horisontal
Letakan kompas diatas bidang datar peta
Putar peta sampai garis utara pada peta (bisa ditemukan dua garis lurus berujung panah yang menunjukan utara magnetik atau bagian atas dari abjad yang terdapat di peta adalah utara peta) sampai sama dengan utara kompas.
Sekarang peta sudah terorientasi pada medan. Ini membuatnya lebih mudah dibaca

MENGHITUNG BEARING
Setiap arah bisa dinyatakan sebagai sudut yang terhubung dengan utara. Pada militer ini disebut "Azimuth" dan bearing dinyatakan sebagai jumlah derajat. Orienteer menggambil jalan keluar yang gampang, dengan mensetting sudut pada kompasnya dan menjaga jarum kompasnya, dan ini membuat mereka tetap bergerak pada arah yang benar. Instruksi langkah-langkah mudah cara mengeset bearing ada pada dasar kompas type baseplate adalah:

Letakan kompas diatas peta penunjuk arah mengarah kearah tujuan kita.
Putar rumah kompas sehingga tanda panahnya yang terdapat pada dasar plastiknya paralel dengan panah yang tegambar pada peta (pastikan mata anak panahnya mengarah ke utara bukan selatan).
Pisahkan kompas dengan peta dan pengganglah peta didepan kita jadi dengan begitu arah perjalanan kita terbentang didepan kita.
Putarlah tubuh sehingga jarum kompas tepat pada tanda panah didasar rumah kompas.
Pilihlah sebuah objek jelas didepan kita yang terletak dijalur perjalanan kita, ulangi prose ini(cara ini kita bisa memutari rintangan dan tetap berada pada jalur bearing kita).

SEBERAPA PENTINGNYA SEBUAH KOMPAS?
Peralatan yang paling penting yang digunakan pada orienteering adalah otak manusia. Satu peralatan lain yang diijinkan dan digunakan secara general yaitu: Kompas. Kompas sangat berguna sebagai penghitung bearing dan untuk orientasi peta, sehingga membuat peta cocok dengan medan. Tapi mungkin, di hampir banyak area, untuk melakukan sebuah jalur sangat mudah dan efisien tanpa kompas (sebagai pengecualian: akan sangat sulit untuk bernavigasi pada area yang kurang tanda-tanda alamnya tanpa kompas). Hanya kompas yang legal digunakan pada orienteering. Altimeter sangat dilarang dan GPS unit termasuk yang dilarang oleh peraturan. Sudah merupakan pernyataan yang jelas kalau GPS unit sangat berguna dan alat yang sangat menolong, tapi saat dipertanyakan bagaimana bila setiap orienteer mengunakan GPS unit dalam setiap perlombaan? orienteering merupakan hal yang tidak menarik lagi. Bagi pemula dalam orienting, wajib dan perlu mengenal pengetahuan dasar kompas dan piawai dalam membaca peta.

MEMAKAI KOMPAS DALAM SUATU INTERAKSI DENGAN PETA
Ini merupakan pelajaran yang sangat penting, dan harus kita ketahui secara baik. Bila kita menggunakan kompas dan peta, maka akan terasa sekali kegunaan kompas, dan kita akan bisa bernavigasi di medan yang tidak dikenal dengan lebih akurat walaupun tanpa mengikuti jalan setapak. Tapi ini membutuhkan latihan dan pengalaman, disini kita tidak membahas secara khusus mengenai peta, sebab hal tersebut bisa anda dapatkan pada subjek lain di situs ini. Tapi pelajaran ini akan lebih bermafaat jika kita juga mempunyai kemampuan merasakan apa yang dikatakan oleh peta.

Kembali ke pelajaran kompas.
Pada prinsipnya pelajaran ini sama dengan yang sebelumnya, kita akan menggunakan peta untuk mengetahui yang benar dan bukan berdasarkan intuisi kita.

Pegang Peta: Pada contoh kita yang pertama, kita perhatikan peta yang dibuat untuk orintasi, dan ini sangat jelas??? sebenarnya tidak juga, mari kita lihat peta yang kita buat secara fiktif dalam imaginasi kita.

Menuju Titik: Kita akan bergerak dari jalan setapak melintasi titik A ke arah batu di B. Tentu saja untuk membuat metode ini bisa berhasil kita harus tahu betul posisi kita di titik A tersebut. Apa yang kita lakukan? letakan kompas diatas peta sehingga sisi dari kompas ada pada titik A. Sisi tersebut harus kita gunakan, sisi tersebut harus paralel dengan arah dari panah penunjuk arah perjalanan. Dan kemudian tempatkan titik B disuatu tempat disepanjang sisi yang sama, gambarannya seperti itu. Tentu saja, kita bisa menggunakan panah penunjuk arah tersebut, atau satu dari garis paralel, tapi biasanya, lebih mudah menggunakan sisi. Pada titik ini, beberapa instruktor mengatakan bahwa kita harus menggunakan pencil dan menggambarkan garis sepajang arah kita. Tapi sebaiknya jangan, pertama, ini membutuhkan waktu, kedua, jika kita mendapatkan cuaca yang basah, akan membuat rusak peta kita, atau jika berangin, kita mungkin akan kehilangan peta tersebut. Kita harus menyimpan peta (sebaiknya dalam kantong anti air) yang transparan. Dan jika berangin ikatkan pada lengan atau ransel kita. Yang paling penting adalah jika kita menggambarkan terlalu banyak garis pada peta, iniakan membuat kita akan kehilangan hal-hal yang detail pada peta tersebut.

Saatnya untuk berhati-hati: Sisi dari kompas, atau juga panah penunjuk arah, harus mengarah dari titik A ke B. dan lagi, jika kita melkukannya dengan salah, kita akan melangkah kearah yang berlainan dari arah yang seharusnya kita tuju. Jadi selalu periksa lagi, para pemula kadang membuat kesalahan pada point ini.

Jaga dan tempatkan kompas selalu stedy pada peta: Apa yang akan kita lakukan selanjutnya adalah kita harus meluruskan garis orientasi dan panah orientasi dengan garis meridian peta. Garis pada peta menuju Utara, jadi, saat kita meluruskan sisi kompas dengan hati-hati dari A ke B, putar rumah kompas sehingga garis orientasi pada rumah kompas sejajar dengan garis meridien peta. Selama proses ini, jangan perdulikan apa yang terjadi pada jarum kompas. Ada beberapa kesalahan serius yang bisa terjadi disini. Mari kita ambil masalah tersebut dengan mengambil arah lawannya terlebih dahulu. Kita harus benar-benar mengerti dimana utara pada peta, dan benar-benar yakin kalau panah orientasi mengarah kearah utara pada peta. Normalnya, utara adalah bagian atas dari peta. Kesalahan yang mungkin terjadi adalah membiarkan panah orientasi mengarah ke arah selatan dari peta.

Dan kemudian, perhatikan sisi dari kompas: Jika sisinya mengarah sepanjang garis dari A ke B maka saat kita selesai memutar rumah kompas, kita akan mendapatkan kesalahan pada arah kita, dan bisa membuat kita keluar dari jalur. Jika kita yakin menggunakan rumah kompas dengan benar, kita bisa memisahkan kompas dengan peta. Dan sekarang, kita bisa dengan nyata membaca bering dari rumah kompas, dari arah dimana rumah kompas bertemu dengan panah penujuk arah. Yakinkan jika rumah kompas tidak berputar, sebelum kita mencapai titik B. Langkah terakhir adalah sama dengan pelajaran sebelumnya. Pegangalah kompas pada tangan. Dan sekarang kita harus memegannya sedatar mungkin, sehingga jarum kompas bisa bebas berputar. Lalu putarlah tubuh kita sehingga jarum kompas sejajar dengan garis didalam rumah kompas. Kesalahan lagi jika kita membiarkan jarum kompas mengarah ke selatan. Bagian merah dari jarum kompas harus menunjukan arah utara pada rumah kompas, atau kita akan bergerak kearah yang berlawanan.

Saatnya untuk bergerak: Tapi untuk melakukan itu dengan akurasi yang optimal, kita harus melakukannya dengan cara yang special juga. Peganglah kompas ditangan, dengan jarumnya sejajar dengan arah panah orienting, kemudian bidik sasaran sehati-hati mungkin, pada arah menunjuk ke arah dari panah perjalanan. Carilah sesuatu yang bisa dijadikan tanda di medan yang dituju, dan berjalanlah kearah sana. Saat bergerak pastikan bahwa rumah kompas tidak berputar. Jika kita di hutan yang rapat, kita harus selalu mencari arah beberapa kali. Dengan cara ini diharapkan kita bis mencapai titik B dengan selamat. Akan tetapi, kadang-kandang atau sering juga terjadi apa yang disebut dengan magnetic declination.

MENENTUKAN ARAH TANPA KOMPAS
Kita tersesat, benar-benar tersesat. Berdiri disuatu tempat yang tidak kita ketahui, dan kita tidak tahu harus kemana. Kita dalam masalah, hal yang pertama yang harus diingat adalah, Tetap tenang, berpikir rasional, dan kita bisa bertahan dalam waktu lama tanpa makan. Yang kita butuhkan adalah air. Hal yang lebih detail tentang survival ada pada bagian lain dari situs ini. Disini hanya membahas bagaimana menghadapi situasi mencari jalan tanpa kompas. Apa yang kita punya adalah, matahari, bintang, dan alam disekeliling kita. Halaman ini lebih membahas bagian dari northern hemisphere dari bumi, utara sebenarnya 23.5° , akan tetapi metode yang dijelaskan disini juga bisa berlaku di southern hemisphere, tapi dibeberapa tempat mungkin perlu untuk menukar utara jadi selatan agar menjadi benar. Sangat diharapkan agar kita bisa memahaminya.

Sebagai permulaan: Mungkin akan merupakan ide yang bagus untuk mendaki keatas bukit, dan melakukan orientasi pada alam sekeliling. Cobalah untuk mencari tanda-tanda dari kehidupan manusia. Jika tidak menemukan apa-apa, kita harus mencoba menemukan arah yang baik untuk memulai pergerakan. jika kita tidak mempunyai peta, cobalah menggambarnya jika kita bisa memandang medan didepan kita, dan cobalah menandai dimana utara dengan cara menggunakan metode dibawah. Jika kita mempunyai peta, cobalah untuk menentukan dimana kita berada, Ingat, kita tidak harus mendaki lagi bukit yang seharusnya tidak kita daki. Juga kita harus hati-hati untuk tidak mendaki dan memboroskan energi karena kita sudah sangat lelah. Pada saat seperti ini kita seharusnya tetap berada dimana kita berada. Cara mencari perhatian untuk bantuan ada pada bagian survival pada situs ini.

Mari kita mulai dengan metode yang paling akurat:
Pada metode ini sangat dibutuhkan langit dalam keadaan cerah, dan membutuhkan banyak waktu. Salah satu dari keuntungannya adalah kita tidak membutuhkan peralatan apapun. Yang diperlukan hanyalah sebuah tongkat kira-kira dengan panjang 1 meter, dua tongkat kecil atau batu. tongkat lain atau batu yang perlu sedikit diruncingkan dan sesuatu yang bisa dipakai sebagai tali.

Pagi hari, atau paling tidak sebelum siang, trik dimulai: Tancapkan tongkat yang panjang diatas tanah. Dan tanah disekitar tongkat harus datar. Sekarang, kita bisa meletakan salah satu tongkat kecil diatas tanah persis dimana ujung bayangan dari tongkat. Kemudian ikatkan tali pada dasar dari tongkat, dan ikat juga tongkat yang kecil pada masing-masing ujungnya