.
SAR
adalah merupakan singkatan dari Search And Rescue, dengan demikian
maksud dan tujuan dari misi SAR adalah mencari dan menolong.
Secara spesifik lagi SAR dapat didefinisikan sebagai pengarahan
personal dan fasilitas yang tersedia didalam memberikan pertolongan
kepada manusia atau sesuatu yang berharga yang berada dalam keadaan
celaka atau distress dilokasi yang terisolir.
Dalam
Misi SAR, baik struktur organisasinya maupun pola pencariannya, sangat
tergantung dari kondisi pada saat keadaan darurat itu berlangsung.
Misalnya,
jumlah orang atau personal yang berperan, akan tergantung pada
banyaknya tenaga yang dibutuhkan dan fasilitas SAR yang tersedia
dilapangan.
Disamping itu masih harus diperhitungkan luas dan kerawanan area Pencarian berdasarkan letak geografisnya.
Pada
dasarnya misi SAR itu merupakan bentuk kegiatan insidental yang
menyangkut keselamatan jiwa para survivor yang sedang dalam keadaan
distress, jadi dalam pelaksanaannya diperlukan adanya suatu system kerja
yang tidak hanya sekedar serba cepat, tapi juga
perhitungan-perhitungan yang matang dan pengoperasian yang efektif,
serta hal-hal lain guna menyelamatkan jiwa sebanyak dan sedini mungkin.
Maka
dengan demikian bila hal kesiapan dari suatu perencanaannya bisa
berjalan dengan baik, misi itu dapat terhindar atau paling tidak
menekan sekecil mungkin kesalahan-kesalahan yang akan mengakibatkan
keterlambatan penemuan survivor.
Jadi motto dasar dari suatu operasi
SAR adalah pergerakan yang cepat dan tepat, cermat, dan cekatan ( 3 C )
serta tanggap saat dalam melakukan misi kegiatan itu.
Dalam
kegiatannya belakangan ini misi SAR tidak hanya diikuti oleh
personal-personal khusus / sepesialis ataupun propesional di bidangnya,
tapi juga diikuti oleh tenaga-tenaga amatir yang pada umumnya dari
kalangan kelompok Pencinta Alam atau Pendaki Gunung yang datang secara
sukarela untuk menyumbangkan tenaganya walaupun niat tulus itu tanpa
didasari oleh pengetahuan SAR yang mendasar.
Sekarang dapat kita lihat frekuensi operasi-operasi SAR yang pernah dilaksanakan.
Dari
seluruh operasi SAR tersebut satu hal yang sangat menarik perhatian
adalah adanya partisipasi yang spontan diberikan oleh para penggiat
kegiatan di alam terbuka yang turut aktif dalam setiap kegiatan SAR atau
misi kemanusiann lainnya seperti penanggulangan bencana alam dsb.
Dalam
kebersamaan beraktivitas didalam misi kemanusiaan saat itu dan atas
rasa kemanusiaan serta kesetiakawanan dan juga tanggung jawab moral,
tanpa disadari tumbuh semacam kode etik untuk saling bahu-membahu dalam
menolong sesama yang sedang mengalami musibah itu.
Di mana untuk
hal tersebut tentunya sangat menggembirakan, namun juga, sangat
disayangkan karena kebanyakan inisiatif niat tulus dari para penggiat
kegiatan di alam terbuka ( Pencinta alam / pendaki gunung ) itu tidak
selalu memberikan hasil yang maksimal.
Hal seperti itu mungkin
karena disebabkan adanya suatu keterbatasan kurangnya wawasan
pengetahuan dan persepsi tentang SAR itu sendiri dari personal yang
terlibat.
Dan masih banyak yang kita ketahui tentang kelemahan dan
kekurangan yang diketahui dilapangan, dimana personal tim yang tergabung
didalam misi SAR itu masih banyak yang tidak menguasai teknik peta –
kompas Gunung Hutan dan skill lainnya yang seharusnya dikuasai oleh
seorang personil SAR.