Bersalaman
adalah bagian dari komunikasi nonverbal. Sebagai bagian dari komunikasi,
seharusnya ada adab bersalaman yang baik. Adab bersalaman adalah lakukan kontak
mata, tersenyumlah, berhenti bergerak walaupun satu detik saja, jangan
perhatikan orang lain waktu kita bersalaman dengan seseorang.
Ironisnya, sering penulis menemui
seseorang bersalaman tetapi pandangan matanya tertuju pada orang lain... kasian
sekali orang yang diajak bersalaman tersebut. Pasti merasa sangat tidak
dihargai. Dengan berbicara sekedarnya, orang itupun juga masih tidak melihat
orang yang diajak bersalaman tadi... ck-ck-ck. Akhirnya penilaian saya pada
orang itu adalah “ dia tidak bisa menghargai orang lain ”. Pepatah mengatakan “
kita akan dihormati dan dihargai orang lain bila kita juga menghargai dan
menghormati orang lain pula “. Salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan
kepada orang lain adalah menggunakan kontak mata kita secara serius memandang
lawan bicara kita ( atau yang kita ajak bersalaman ) walaupun hanya sebentar.
Kontak mata sebagai bagian dari
komunikasi nonverbal, memiliki peran besar dalam berkomunikasi. Ada aturan –
aturan yang berlaku tentang apa yang kita lihat, dimana kita boleh memandang orang
lain dan untuk berapa lama. Kontak mata secara umum dimasukan dalam kategori
makna: sedang mencari informasi, menunjukan perhatian dan ketertarikan,
mengendalikan interaksi, mengancam, memberikan umpan balik pada saat berbicara
maupun mengemukakan sikap.,
Bentuk – bentuk kontak mata dan
makna yang tersirat antara lain adalah: terlalu sering kontak mata bermakna
menganggu ketenangan orang lain, komunikasi berlebihan, kurang respek, serta
bermakna ancaman; terlalu sedikit kontak mata (mengalihkan kontak mata)
bermakna tidak memberi perhatian, tidak sopan, atau pemalu; memalingkan kontak
mata dengan menatap ke bawah bermakna tunduh ataupun pasrah.
Memberi
senyuman pada saat kontak mata dengan orang yang bersalaman dengan kita juga
sangat menunjukkan kita menghormati orang tersebut. Jangan tersenyum tetapi
kontak mata kita ditunjukan pada orang di samping orang yang kita ajak
bersalaman. Atau bahkan bersalaman dengan pandangan kemana-mana (mungkin sambil
mencari tempat duduk atau memperhatikan orang lain). Hal ini sering penulis
lihat pada saat menjadi penerima tamu di suatu resepsi. Ibu-ibu sering
memberikan tangannya tetapi mata tertuju pada orang lain, bahkan sambil tengak-tengok ke arah lain.
Bahasa
tubuh (gesture) pada saat bersalaman juga harus diperhatikan. Berhenti sedetik
(bila kita sedang berjalan) untuk berhadapan dengan orang yang kita ajak
bersalaman juga bagian dari adab bersalaman. Posisikan tubuh berhadapan dengan
orang tersebut, bukan miring. Yang pasti bahasa tubuh kita secara keseluruhan kita
ajak untuk bisa menyesuaikan diri sewaktu berkomunikasi, baik komunikasi verbal
maupun nonverbal. (Blepot)
Bagaimana dengan
Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar